Aturan Jalan untuk Tahun Baru

Ditulis oleh :   Sandeep Poonen Kategori :   Pemuda Murid
Article Body: 

" Ajarlah kami menghitung hari-hari s kami sedemikian 1 , hingga kami beroleh hati yang bijaksana " (Mazmur 90:2 , 4 , 10, 12 ).

Kita mendekati akhir tahun kalender lainnya. Ini adalah kesempatan yang baik untuk mengingatkan diri kita melalui kata-kata mazmur ini, betapa singkatnya waktu kita di bumi ini, dan betapa pentingnya setiap waktu dalam hidup.

Saat Saudara berpikir tentang jalan di tahun baru, berikut adalah EMPAT Aturan Jalan yang sangat sederhana untuk hidup dengan:

1. Berhenti di lampu merah

Kecenderungan kita terburu-buru melalui hidup, dengan pengiraan bahwa kita hanya memiliki lampu hijau. Sebaliknya, setiap kali kita datang ke persimpangan di mana kita harus membuat keputusan, mari kita berhenti dan mengakui Tuhan di sana. Jika kita meminta Dia untuk menunjukkan kepada kita jalan mana untuk melanjutkan, Dia akan membalas dengan arahan (Baca Yesaya 30:21 ), dan Dia akan membuat jalan di depan kita lurus ( Amsal 3:6). Di sisi lain, jika kita tidak menunggu Tuhan untuk mengubah lampu menjadi hijau, kita akan berakhir dalam kecelakaan.

2. Jangan berhenti di lampu hijau

Setiap kesempatan yang kita dapatkan untuk menyangkal diri kita sendiri dan memikul salib kita dan mengikuti Yesus adalah lampu hijau yang harus selalu kita lalui tanpa menunggu. Setiap situasi di mana kita dapat membangun jembatan untuk memperbaiki hubungan dengan seseorang adalah lampu hijau, dan kita harus selalu melalui itu tanpa menunggu (Roma 12:18 ). Salah satu bukti bahwa kita telah benar-benar dibuat baru dalam Kristus adalah bahwa kita telah menjadi "pendamai" ( 2 Korintus 5:17-20 ). Ketika kita memiliki kesempatan untuk meminta maaf dan memperbaiki hal-hal yang benar dengan seseorang, jika kita menunda - karena kesombongan kita, atau dengan membela diri, atau dengan menyalahkan orang lain - itu akan seperti tidak bergerak kedepan di lampu hijau. Kita akan mehalang lalu lintas, dan akhirnya, kita akan mengalami kecelakaan. Sebaliknya, mari kita selalu cepat untuk melalui lampu hijau menjadi juru damai ( Matius 5:9 ).

3. Jangan keluar dari jalan.

Saat kita melakukan perjalanan di sepanjang jalan perjalanan kita bersama Tuhan, iblis akan terus-menerus mencoba membuat kita keluar dari jalan., (pendapat orang lain) yang dapat mengalihkan perhatian kita. Jika kita membiarkan keinginan untuk menyenangkan orang lain, atau ketakutan akan apa yang akan mereka pikirkan tentang kita, untuk mengalihkan perhatian kita (Galatia 1:10 ), maka kita akan segera keluar dari jalan raya dan berakhir dalam kecelakaan. Ayah saya sering mengatakan kepadaku, "Kamu punya pilihan untuk mengesankan orang atau memberkati mereka. Pilih untuk memberkati mereka selalu." Untuk mengesankan orang, Sauadara harus berbakat - dan semakin banyak "kamu" semakin baik. Tetapi jika saudara ingin benar-benar membantu mereka, bagaimanapun, saudara membutuhkan kuasa Roh Kudus - dan kemudian semakin sedikit " kamu", semakin baik (Yohanes 3:30 )!

4. Tetap di jalur Sudara

Sayangnya, banyak orang memiliki kebiasaan untuk tidak tinggal di jalur yang ditandai di jalan, dan ini sering menyebabkan kecelakaan. Dalam kehidupan Kristen kita juga, Tuhan telah menarik jalur untuk perlindungan kita. Tinggal di jalur kita berarti selalu memperhatikan pikiran urusan kta sendiri (1 Tesalonians 4:11-12 ) dan tidak pernah menjadi orang yang sibuk dalam hal orang lain (2 Tesalonians 3:11; 1 Petrus 4:15). Ketika kita terlibat dengan hal-hal yang tidak menjadi perhatian kita sama sekali, itu seperti menyeberangi garis jalur orang lain. Ini pada akhirnya akan merusak kehidupan kita sendiri serta kehidupan orang lain di sekitar kita.

Dan akhirnya: Mari kita tidak mengemudi perlahan dan menyeret jalan kita sepanjang perjalanan ini. Tetapi sebaliknya, mari kita mengemudi dengan kecepatan penuh untuk memenangkan hadiah surgawi

(1 Korintus 9:24 )!