Berita Injil Secara Jelas

Ditulis oleh :   Zac Poonen Kategori :   Kebenaran Dasar Pencari
Article Body: 

Di dalam artikel ini saya ingin menjelaskan apa artinya " dilahirkan kembali" - atau "diselamatkan." Pertobatan adalah langkah pertama untuk mengalaminya. Tapi supaya bisa bertobat (berbalik dari dosa), Anda harus mengetahui terlebih dulu apa itu dosa. Ada banyak sekali pemahaman yang salah mengenai pertobatan di dalam kekristenan masa kini, penyebabnya karena banyak sekali pemahaman yang salah mengenai dosa.

Standar kekristenan telah menurun sangat drastis beberapa dekade belakangan ini. "Injil" yang diberitakan hari-hari ini oleh kebanyakan pendeta adalah versi kebenaran yang sudah sangat dikompromikan. Orang-orang hanya disuruh untuk mempercayai Yesus. Tapi hanya mempercayai Yesus saja tidak bisa menyelamatkan siapa pun, jika mereka tidak bertobat.

Dilahirkan kembali adalah fondasi kehidupan Kristen. Jika Anda menjalankan sebuah kehidupan yang baik, tanpa meletakkan fondasi ini, maka kekristenanmu akan sama seperti semua agama lainnya di dunia - yang juga mengajarkan orang-orang untuk menjalankan kehidupan yang baik. Tentu saja kita harus menjalankan kehidupan yang baik. Tapi itu adalah superstruktur Kekristenan - bukan fondasinya. Fondasi kehidupan Kristen adalah dilahirkan kembali. Kita semua harus berangkat dari situ.

Yesus menggunakan ungkapan "dilahirkan kembali" dalam Yohanes 3:3, ketika berbicara dengan Nikodemus, yang merupakan seorang pemuka agama, seseorang yang takut akan Tuhan dan hidup dengan benar. Tapi Yesus mengatakan kepadanya, " Jika kamu tidak dilahirkan kembali, kamu tidak akan dapat melihat kerajaan Allah," (Yohanes 3:3). Jadi, kita bisa melihat bahwa untuk memasuki Kerajaan Allah, Anda harus mengalami kelahiran secara spiritual, bahkan jika Anda adalah orang yang sangat baik sekalipun! Kemudian Yesus mengatakan kepada Nikodemus bahwa Dia (Yesus) akan digantung di kayu salib untuk mati, supaya orang-orang yang percaya kepada-Nya bisa menerima kehidupan yang kekal ( Yohanes 3:14, 16).

Yesus lanjut memberitahu Nikodemus bahwa manusia menyukai kegelapan lebih daripada terang, karena perbuatan mereka jahat (Yohanes 3:19). Tapi mereka yang jujur akan datang ke dalam terang dan diselamatkan ( Yohanes 3:21). Supaya bisa dilahirkan kembali, Anda harus datang ke dalam terang. Artinya Anda harus jujur kepada Tuhan dan mengakui semua dosamu kepada-Nya. Tentu saja, Anda tidak bisa mengingat semua dosa yang pernah Anda lakukan. Tapi Anda harus mengakui bahwa Anda adalah seorang pendosa dan beritahu Tuhan semua dosa yang bisa Anda ingat.

Dosa adalah suatu hal yang sangat luas dan Anda hanya bisa melihat bagian kecilnya di dalam hidupmu. Ketika Anda berbalik dari dosa yang Anda ketahui, Anda akan mellihat "wilayah dosa" ini di dalam kehidupanmu lebih lagi dan lagi secara bertahap. Ketika Anda berjalan di dalam terang, Anda akan melihat dosamu lebih lagi - dan kemudian Anda akan bisa membersihkan dirimu lebih lagi dan lagi dari dosa-dosa itu. Jadi Anda harus berjalan dengan jujur di hadapan Tuhan setiap saat.

Ilustrasi lainnya: Anda tinggal di sebuah rumah yang memiliki banyak ruangan kotor. Anda mau supaya Tuhan Yesus datang dan tinggal di rumah itu. Tapi Dia tidak bisa tinggal di dalam ruangan yang kotor. Jadi Dia membantumu membersihkan semua ruangan - satu per satu. Sedikit demi sedikit, seluruh rumah itu akan dibersihkan. Begitulah caranya kita bertumbuh dalam kekudusan di dalam kehidupan Kristen.

Rasul Paulus pernah mengatakan bahwa kemana pun dia pergi, dia memberitakan pesan yang sama kepada semua orang: Pertobatan kepada Allah dan iman percaya di dalam Tuhan Yesus Kristus (KPR 20:21). Ini adalah dua persyaratan untuk meletakkan fondasi yang baik bagi kehidupanmu dan untuk dilahirkan kembali. Tuhan telah menyatukan pertobatan dan iman menjadi satu hal yang sama. Tapi kebanyakan pendeta Kristen telah memisahkan mereka. Pertobatan telah dilupakan dari kebanyakan injil yang diberitakan hari-hari ini. Hanya iman saja yang dikhotbahkan oleh kebanyakan pendeta.

Tapi jika Anda hanya punya iman, Anda tidak bisa dilahirkan kembali. Itu sama halnya dengan seorang wanita yang tidak akan bisa memiliki anak jika ia tidak memiliki pasangan, tidak peduli sekeras apa pun dia mencoba. Seorang pria juga tidak bisa memiliki anak dengan upayanya sendiri. Seorang pria dan wanita harus menjadi satu supaya mereka bisa melahirkan seorang anak. Demikian halnya, hanya ketika pertobatan dan iman menjadi satu lah maka bisa dilahirkan seorang anak rohani - ketika itu lah kelahiran kembali dapat terjadi di dalam rohmu. Kelahiran spiritual ini sama nyatanya dengan kelahiran jasmaniah - dan keduanya terjadi secara seketika, bukan secara bertahap.

Mungkin ada beberapa bulan persiapan sebelum kita dilahirkan kembali - sama halnya ada beberapa bulan persiapan untuk sebuah kelahiran jasmaniah. Tapi kelahiran kembali itu sendiri (sama seperti kelahiran jasmaniah) terjadi dengan seketika. Beberapa orang Kristen tidak tahu tanggal berapa mereka dilahirkan kembali. Saya sendiri tidak tahu tanggal berapa saya dilahirkan kembali. Tapi itu sama saja dengan tidak mengetahui tanggal kelahiran jasmaniah seseorang. Itu bukan masalah besar - selama orang itu hidup!! Sama halnya dengan itu, yang terpenting adalah mengetahui dengan pasti bahwa Anda hidup di dalam Kristus hari ini.

Apakah kita berpikiran-sempit ketika mengatakan bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan kepada Tuhan?

Biarkan saya menjawab pertanyaan itu dengan sebuah ilustrasi: Seseorang yang belum pernah melihat ayah saya (bahkan belum pernah melihat fotonya), tidak bisa tahu bagaimana rupa ayah saya. Demikian halnya, kita yang belum pernah melihat Tuhan tidak bisa mengetahui apa pun tentang Dia atau cara untuk datang kepada-Nya. Tapi Yesus Kristus datang dari Tuhan. Jadi, hanya Dia Seorang yang bisa menunjukkan kita jalan kepada Tuhan.

Dia berkata, "Akulah jalan. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa kalau tidak melalui Aku." (Yohanes 14:6).

Ketika kita memikirkan klaim Yesus sebagai SATU-SATUNYA JALAN kepada Allah Bapa, kita harus menyimpulkan salah satu dari dua pernyataan ini; Apa yang dikatakan-Nya benar, atau Dia adalah seorang pembohong dan penipu. Siapa yang berani mengatakan bahwa Yesus adalah seorang pembohong dan seorang penipu?

Tidak cukup hanya menyebut Yesus sebagai seorang manusia yang baik atau seorang nabi saja. Tidak. Dia adalah Tuhan Sendiri - bukan sekadar orang yang baik. Dia tidak mungkin bisa jadi seseorang yang baik jika Dia adalah seorang pembohong atau penipu! Jadi, kita telah menyimpulkam bahwa Yesus adalah Tuhan dalam wujud manusia.

Semua kebenaran bersifat tertutup. Di dalam matematika, 2 + 2 selalu 4. Kita tidak bisa berpikiran terbuka dan menerima 3 atau 5 sebagai jawaban yang mungkin. Kita bahkan tidak bisa menerima 3.9999. Jika kita menerima variasi kebenaran seperti itu, kalkulasi matematika kita akan jadi salah. Demikian halnya, kita tahu bahwa bumi berputar mengelilingi matahari. Jika kita memutuskan untuk "berpikiran terbuka" dan menerima beberapa teori yang mengatakan bahwa matahari juga berputar mengelilingi bumi, perhitungan astronomi kita akan jadi salah. Sama halnya, di dalam ilmu Kimia, H2O adalah air. Kita tidak bisa berpikiran terbuka dan mengatakan bahwa H2O juga garam!! Jadi, kita sudah melihat bahwa kebenaran itu bersifat absolut di dalam semua area dan sangat bersifat tertutup. Demikian halnya mengenai Tuhan. "Keterbukaan pikiran" bisa menghasilkan kesalahan serius dalam ilmu matematika. Demikian halnya dalam ilmu astronomi dan kimia, dan juga dalam mengetahui kebenaran akan Tuhan.

Alkitab mengajarkan bahwa semua umat manusia adalah orang berdosa - dan Yesus mati untuk orang-orang berdosa. Jadi, jika Anda datang kepada Yesus sebagai seorang "Kristen", Dia tidak akan mengampuni dosa-dosamu, karena Dia tidak mati untuk orang-orang Kristen! Dia mati untuk orang-orang berdosa. Satu-satunya orang yang bisa diampuni adalah dia yang datang kepada Yesus dan mengatakan, "Tuhan, Aku orang berdosa." Anda tidak bisa datang kepada Yesus sebagai anggota sebuah agama dan lalu mendapatkan pengampunan, karena Dia mati untuk orang-orang berdosa. Tapi jika Anda datang kepada-Nya sebagai seorang berdosa, maka dosa-dosamu akan segera diampuni.

Sebenarnya mudah bagi kita semua untuk menyadari bahwa kita adalah orang berdosa - karena Tuhan telah memberikan kita semua hati nurani. Anak-anak kecil memiliki hati nurani yang sangat sensitif, sehingga mereka sangat cepat menyadari kesalahan. Tapi seiring mereka bertumbuh dewasa, hati nurani itu bisa menjadi keras dan tidak sensitif. Ketika seorang anak yang berumur 3 tahun berbohong, wajahnya akan terlihat merasa bersalah karena hati nuraninya merasa bersalah. Tapi 15 tahun kemudian, dia akan bisa berbohong dengan wajah datar, karena dia telah membunuh hati nuraninya dengan cara mengabaikan suara hati nurani itu berulang-ulang. Telapak kaki bayi sangat lembut hingga ia bahkan bisa merasakan belaian sehelai bulu. Tapi telapak kaki orang dewasa sangat keras hingga mereka bahkan tidak bisa merasakan tusukan jarum jika tidak ditekan dengan keras. Inilah yang terjadi dengan hati nurani kita ketika kita bertumbuh dewasa.

Hati nurani adalah sebuah suara yang diletakkan Tuhan di dalam diri kita. Keberadaannya memberitahukan kepada kita bahwa kita adalah makhluk yang bermoral. Hati nurani memberikan kita sebuah pemahaman mendasar akan "benar dan salah". Karena itu, hati nurani adalah hadiah yang luar biasa dari Tuhan. Yesus menyebutnya sebagai "mata hati" (Luk 11:34). Jika kita tidak menjaga "mata" ini dengan hati-hati, kita akan menjadi buta secara rohani suatu hari nanti. Mengabaikan colekan hati nurani bisa sama bahayanya dengan mengabaikan debu yang masuk ke dalam mata Anda - suatu hari Anda akan benar-benar buta, secara spiritual.

Ketika bayi dilahirkan, mereka tidak mempunyai agama. Mereka semua sama. Dua tahun kemudian, mereka masih sama juga - egois dan suka berkelahi. Tapi seiring waktu berjalan, orang tuanya mendoktrin mereka kepada agama yang berbeda-beda - dan begitulah mereka bisa menganut agama yang berbeda-beda. Dalam lebih dari 90% kasus, agama seseorang adalah apa yang dipilihkan orangtuanya baginya.

Tapi Tuhan tidak memandang kita sebagai orang-orang dengan agama yang berbeda. Dia melihat kita semua sebagai orang berdosa. Yesus datang dari sorga ke bumi untuk mati bagi dosa-dosa umat manusia. Dia tidak datang untuk orang-orang yang menganggap dirinya cukup baik untuk masuk ke dalam hadirat Tuhan, tapi untuk mereka yang mengakui bahwa mereka adalah orang berdosa dan tidak layak untuk masuk ke dalam hadirat Tuhan. Hati nurani memberitahu Anda bahwa Anda adalah seorang berdosa. Jadi, kenapa sangat sulit untuk datang kepada Yesus dan mengatakan, "Tuhan, aku adalah orang berdosa, aku sudah melakukan banyak hal yang salah dalam hidupku."?

Sebuah pertanyaan yang mungkin juga ditanyakan seseorang adalah, "Tidak bisakah Tuhan yang baik itu melupakan dosa-dosa kita dan mengampuni kita, sama seperti seorang ayah akan mengampuni anaknya?" Jika seorang anak merusak (atau menghilangkan) sesuatu yang berharga, dan merasa menyesal telah melakukannya dan meminta maaf kepada ayahnya, ayahnya akan memaafkan anak itu. Tapi ini bukanlah masalah moral. Jika semua dosa kita sama seperti hal itu, maka Tuhan akan segera mengampuni kita. Tapi dosa tidak sama sifatnya dengan hal itu. Dosa adalah sebuah tindakan kriminal.

Bayangkan ada seorang hakim di sebuah pengadilan. Lalu, anaknya sendiri yang merupakan terdakwa atas sebuah kasus kriminal, sedang berdiri di hadapannya. Bisakah hakim itu mengatakan kepada anaknya, "Nak, aku menyayangimu. Aku sudah memaafkanmu. Aku tidak akan menghukummu."? Tidak ada hakim di dunia yang akan melakukan hal itu, bahkan hakim yang rasa keadilannya paling kecil sekalipun. Rasa keadilan yang ada di dalam diri kita adalah bagian kecil dari keadilan Tuhan yang sempurna. Tuhan, yang di dalam rupa-Nya kita telah diciptakan.

Jadi, ketika kita telah melakukan sebuah kesalahan yang sangat serius, Tuhan sebagai seorang hakim, harus mengatakan kepada kita, "Aku sangat mengasihimu, tapi kamu telah melakukan sebuah tindakan kriminal - karena itu Aku harus menghukummu." Di dalam pengadilan itu, seberapa pun sang anak menyesali tindakan kriminalnya, ayahnya tetap harus menghukumnya, dari posisi seorang hakim. Coba kita misalkan si anak tadi telah merampok bank. Sang ayah mendenda dia sesuai dengan hukum yang berlaku, sebanyak 1 juta Rupee. Karena si anak tidak punya uang untuk membayar denda itu, dia harus masuk penjara! Sang ayah lalu turun dari kursi hakim dan melepaskan jubah hakimnya. Dia mengambil buku ceknya dan menulis cek sejumlah 1 juta Rupee (uang yang sudah ditabungnya seumur hidup) dan memberikannya kepada anaknya supaya dia bisa membayar dendanya.

Sekarang, bisakah sang anak menuduh ayahnya tidak menyayangi dia? Tidak! Pada saat yang sama, tidak ada juga yang bisa menuduhnya sebagai hakim yang tidak adil, karena dia telah menghukum anaknya sesuai dengan hukum yang berlaku. Itulah yang persis dilakukan Tuhan untuk kita. Sebagai seorang hakim Dia menyatakan bahwa kita harus mati atas dosa-dosa kita. Lalu Dia turun sebagai Seorang Manusia dan menanggung hukuman itu Sendiri.

Alkitab mengajarkan kita bahwa meskipun Tuhan adalah Satu, Dia ada dalam Tiga Pribadi - Bapa, Putra dan Roh Kudus. Jika saja Tuhan hanya ada dalam Satu Pribadi, maka Dia tidak akan mungkin bisa meninggalkan takhta-Nya di surga dan turun ke bumi sebagai Seorang Manusia, yaitu Yesus Kristus. Kalau begitu, siapa yang akan menjalankan alam semesta ini? Tapi karena Tuhan ada sebagai Tiga Pribadi, Sang Putra bisa datang ke dunia dan mati untuk dosa-dosa kita di hadapan Bapa di surga, Yang merupakan hakimnya.

Beberapa orang Kristen hanya membaptis orang di dalam nama "Yesus saja" karena kata mereka hanya ada Satu Pribadi di dalam Tuhan - yaitu Yesus. Ini adalah kesalahan yang serius. 1 Yohanes 2:22 mengatakan bahwa siapa pun yang menyangkal Bapa dan Putra, memiliki roh antikristus di dalam dirinya. Karena dengan begitu, ia menyangkal bahwa Allah Anak datang dalam wujud manusia sebagai Yesus Kristus, dan menyangkal kehendak-Nya sebagai manusia dan melakukan kehendak Bapa dan lalu menanggung hukuman atas dosa-dosa kita, di hadapan Allah Bapa (1 Yohanes 4:2-3).

Yesus adalah sepenuhnya Tuhan dan sepenuhnya manusia ketika Dia datang ke bumi. Ketika Dia mati di kayu salib, Dia menanggung hukuman atas dosa-dosa umat manusia. Hukuman atas dosa-dosa kita adalah dipisahkan dari Tuhan untuk selama-lamanya. Dan ketika Yesus tergantung di kayu salib, Dia dipisahkan dari Bapa-Nya yang ada di surga. Pemisahan seperti itu adalah penderitaan paling mengerikan yang bisa dialami seorang manusia.

Neraka adalah satu-satunya tempat yang ditinggalkan Tuhan di alam semesta ini. Tuhan tidak ada di sana. Dan karena itu, di neraka, semua sifat jahat di dalam setan termanifestasi secara penuh. Kejahatan itulah yang membuat segalanya jadi sangat mengerikan bagi siapa pun yang akan pergi ke neraka. Yesus mengalami hukuman itu ketika Dia tergantung di kayu salib. Dia tergantung di kayu salib selama 6 jam. Tapi pada 3 jam terakhir, Dia ditinggalkan oleh Tuhan. Matahari menjadi gelap dan bumi bergoncang. Hubungan Yesus dengan Bapa-Nya di surga terputus. Bapa adalah Kepala Kristus (1 Korintus 11:3) - dan ketika Kristus ditinggalkan, rasanya seperti kepalan-Nya diputus. Kita tidak bisa memahami sepenuhnya betapa pilu pengalaman itu bagi Yesus.

Jika Yesus hanya sekadar sebuah makhluk yang diciptakan, Dia tidak mungkin bisa menanggung hukuman atas milyaran umat manusia yang hidup sejak masa Adam! Karena satu orang tidak bisa digantung untuk menggantikan milyaran pembunuh! Tapi Yesus bisa menanggung hukuman itu karena Dia adalah Tuhan yang tidak terbatas.

Lebih lanjut, karena Dia tak terbatas, Dia juga bisa menanggung sebuah hukuman kekal hanya dalam waktu tiga jam.

Jika Yesus Kristus bukan Tuhan, dan Allah Bapa telah menghukum-Nya karena dosa kita, itu adalah sebuah ketidakadilan yang luar biasa. Tuhan tidak bisa menghukum satu orang untuk menanggung kesalahan orang lain, bahkan jika orang itu bersedia untuk menanggung hukumannya. Temanmu tidak bisa menanggung hukumanmu dan digantung untuk menggantikanmu. Itu tidak adil. Jadi, jika Yesus hanya sekadar makhluk ciptaan, dan Dia dihukum atas dosa-dosa kita, itu adalah ketidakadilan yang paling luar biasa.

Jadi, jelas bahwa tidak ada makhluk ciptaan yang mungkin bisa menanggung hukuman atas dosa-dosa kita. Hanya Tuhan Sendiri yang bisa menanggung hukuman itu, karena Dia adalah hakim atas alam semesta ini. Dia punya hak untuk menghukum kita - dan Dia punya hak untuk menanggungkan hukuman itu kepada Diri-Nya Sendiri. Dan itulah yang dilakukan-Nya, ketika Dia datang ke dunia di dalam pribadi Yesus Kristus. Fondasi iman Kristen ada dalam dua kebenaran ini: Pertama, bahwa Kristus mati untuk dosa-dosa umat manusia. Kedua, bahwa Dia bangkit dari kematian setelah tiga hari.

Jika Kristus tidak bangkit dari kematian, maka tidak akan ada bukti bahwa Dia adalah Tuhan. Kebangkitan-Nya dari kematian adalah bukti bahwa semua yang pernah dikatakan-Nya adalah benar. Tidak ada pemimpin agama yang pernah mengklaim bahwa dia akan mati untuk dosa-dosa dunia ini. Dan tidak ada pemimpin agama yang pernah bangkit dari kematian. Dua fakta ini saja sudah membuktikan bahwa Yesus Kristus berbeda dari semua orang lainnya.

Semua agama mungkin mengajarkan kita untuk berbuat baik kepada orang lain dan hidup dalam perdamaian. Tapi iman Kekristenan memiliki fondasi yang unik: Kristus mati untuk dosa-dosa kita dan bangkit dari kematian. Jika dua kebenaran ini dihilangkan dari Kekristenan, maka Kekristenan akan menjadi sama saja dengan semua agama lainnya. Dua kebenaran inilah yang membuat Kekristenan berbeda dari agama-agama lainnya.

Kita semua diciptakan oleh Tuhan supaya kita hidup untuk-Nya. Tapi kita semua telah hidup untuk diri kita sendiri. Jadi, ketika kita datang kepada Tuhan, kita harus datang sebagai seorang pencuri yang bertobat, yang telah mencuri selama bertahun-tahun, dari apa yang menjadi kepunyaan Tuhan. Kita harus datang kepada-Nya dengan ucapan syukur karena Kristus menderita untuk kita, dan percaya bahwa Dia bangkit dari kematian dan masih hidup sampai hari ini. Kita tidak mungkin bisa berdoa pada Yesus jika Dia tidak hidup hari ini - karena Anda tidak bisa berdoa kepada orang yang mati. Tapi karena Yesus sudah bangkit dari kematian, kita bisa bercakap-cakap dengan-Nya.

Setelah Kristus bangkit dari kematian, Dia naik dan kembali ke surga. Lalu Roh Kudus, Pribadi Ketiga dalam Allah, turun ke bumi. Roh Kudus adalah Seorang Pribadi yang nyata, sama seperti Yesus. Dia telah datang ke bumi untuk memenuhi hidup kita dengan kehadiran-Nya. Jika kita menyatukan diri kita dengan Roh Kudus, Dia bisa membuat kita menjadi kudus. Ketika Roh Kudus memenuhimu, Anda akan dimampukan untuk menghidupi sebuah kehidupan yang berkemenangan atas dosa. Tidak ada yang bisa hidup seperti itu sebelum Roh Kudus datang untuk tinggal dan hidup di dalam manusia - yaitu pada hari Pentakosta. Sebelum itu, manusia hanya bisa memperbaiki kehidupan eksternalnya. Kehidupan batin mereka tetap dikalahkan oleh dosa dan tidak mengalami perubahan. Ketika Roh Kudus memenuhimu, Tuhan Sendiri hidup di dalammu dan Dia bisa memampukanmu untuk menghidupi sebuah kehidupan yang saleh secara batiniah juga.

Berita luar biasa dari Injil adalah bahwa hatimu bisa jadi benar-benar bersih ketika Tuhan mengampunimu. Lalu Kristus bisa hidup di dalammu, lewat Roh Kudus-Nya, yang membuat tubuhmu menjadi rumah Tuhan.

Suatu kali, saya berbincang dengan seorang Kristen yang merupakan seorang perokok. Saya bertanya apakah dia akan merokok di dalam gedung gereja? Dia mengatakan bahwa dia tidak akan pernah melakukan itu karena gereja adalah rumah Tuhan. Lalu saya memberitahu dia bahwa tubuhnyalah rumah Tuhan, bukan gedung gereja. Anda tidak akan berzinah di dalam gedung gereja, kan? Anda juga tidak akan menonton pornografi di dalam gedung gereja. Tubuhmu adalah rumah Tuhan, jika Kristus hidup di dalam dirimu. Jadi, berhati-hatilah dengan apa yang Anda lakukan dengan angota tubuhmu. Kebiasaan seperti merokok, minum minuman keras, mengonsumsi obat-obatan berbahaya dan pikiran-pikiran kotor akan menghancurkan tubuh dan pikiranmu secara perlahan-lahan.

Kehidupan Kristen sama seperti sebuah pertandingan. Ketika kita berbalik dari dosa dan dilahirkan kembali, kita memulai sebuah pertandingan marathon - sampai akhir hidup kita. Kita berlari dan berlari. Dan setiap hari kita semakin mendekati garis akhir. Tapi kita tidak boleh berhenti berlari.

Atau ilustrai lain: Ketika kita lahir baru, kita meletakkan fondasi untuk rumah kita. Setelah itu, kita membangun bangunannya perlahan-lahan - yang terdiri dari banyak lantai.

Ini adalah jenis kehidupan terbaik yang bisa Anda hidupi, karena perlahan-lahan, Anda akan membuang semua yang hal yang buruk dari kehidupanmu, dan semakin tahun Anda akan menjadi semakin serupa dengan Kristus.

Jadi, apa yang harus Anda lakukan untuk dilahirkan kembali?

Pertama-tama, akui bahwa Anda adalah seorang berdosa. Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain dan mencari kenyamanan dengan membayangkan bahwa Anda lebih baik dari orang lain. Sifat dosa sama seperti racun mematikan. Tidak peduli Anda meminum satu tetes atau seratus tetes, Anda akan tetap mati. Jadi, jika Anda mau memulai kehidupan Kristenmu dengan baik, akuilah bahwa Anda tidak lebih baik dari orang paling berdosa di dunia ini. Lalu, putuskan untuk berbalik dari semua dosa yang Anda ketahui di dalam hidupmu.

Lalu, percayalah pada Kristus. Yang dimaksud dengan 'percaya' adalah menyerahkan dirimu kepada Kristus - bukan hanya mempercayai sebuah fakta tentang Dia di pikiranmu. Anda bisa mempercayai seseorang tanpa menyerahkan dirimu kepadanya. Coba perhatikan ilustrasi berikut: Seorang mempelai wanita akan ditanya pada hari pernikahannya, "Apakah Kamu bersedia menyerahkan dirimu kepada pria ini?" Umpamanya dia menjawab, "Saya percaya dia adalah pria yang sangat baik. Tapi saya tidak yakin apakah saya mau menyerahkan seluruh kehidupan dan masa depan saya kepadanya." Jika begitu, wanita itu tidak akan bisa menikah dengan mempelai prianya, karena dia tidak punya iman di dalam pria itu. Ketika seorang wanita menikah, seluruh arah kehidupannya berubah. Dia mengubah nama belakangnya mengikuti nama belakang suaminya. Dia meninggalkan rumah orang tuanya untuk hidup bersama suaminya. Dia mungkin tidak tahu di mana dia akan tinggal, tapi dia mempercayakan seluruh masa depannya kepada suaminya. Dia memiliki iman di dalam suaminya. Itulah gambaran akan apa artinya beriman di dalam Kristus.

Kata "Kristen" (dengan segala rasa hormat) berarti "Nyonya. Kristus"! Istri saya bisa menggunakan nama saya hanya setelah menikah dengan saya. Sama halnya, Anda bisa menggunakan nama Kristus dan menyebut dirimu seorang "Kristen" hanya jika Anda menikah dengan Kristus. Jika seorang wanita menggunakan nama belakang saya, padahal kami tidak pernah menikah, dan menyebut dirinya "Nyonya. Zac Poonen", itu artinya dia berbohong. Sama halnya, siapa pun yang menyebut dirinya seorang Kristen, tanpa menikah dengan Kristus, juga sedang mengatakan sebuah kebohongan.

Sebuah pernikahan berlangsung untuk selamanya, bukan hanya untuk beberapa hari. Sama halnya, menjadi seorang Kristen juga merupakan sebuah komitmen seumur hidup. Komitmen penuh kepada Kristus, artinya Anda tidak langsung jadi sempurna. Ketika seorang wanita menikah, dia tidak berjanji bahwa dia tidak akan pernah melakukan kesalahan seumur hidupnya. Dia akan melakukan kesalahan, tapi suaminya akan memaafkan dia. Dan dia berjanji bahwa dia akan hidup bersama suaminya selama-lamanya. Itulah gambaran akan penyatuan kita dengan Kristus.

Langkah berikutnya yang harus Anda lakukan adalah baptisan air. Dibaptis sama halnya dengan mendapatkan sertifikat pernikahan. Anda tidak bisa menikah hanya dengan mendapatkan sebuah sertifikat pernikahan. Demikian juga, Anda tidak bisa jadi orang Kristen hanya dengan dibaptis. Hanya setelah Anda menikahlah baru Anda bisa mendapatkan sertifikat pernikahan. Sama halnya, hanya setelah Anda menyerahkan diri kepada Kristuslah baru Anda bisa dibaptis air. Di dalam baptisan, Anda menyatakan bahwa Anda telah selesai dengan kehidupan lamamu dan telah menjadikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan atas kehidupanmu.

Suami dan istri yang baik sering bercakap-cakap dengan satu sama lain. Jadi, Anda harus berbicara kepada Yesus dan juga mendengarkan Dia ketika Dia berbicara kepadamu lewat Alkitab, setiap hari.

Seorang istri yang baik tidak akan pernah melakukan apa pun yang membuat suaminya tidak senang. Dia akan ingin melakukan segala sesuatu bersama suaminya. Seorang Kristen yang sejati juga tidak akan melakukan apa pun yang tidak menyenangkan Kristus - seperti menonton film yang tidak akan ditonton Yesus. Dia tidak akan melakukan apa pun yang tidak bisa dilakukannya bersama-sama dengan Yesus Kristus.

Apakah Anda bisa yakin bahwa Anda sudah dilahirkan kembali? Ya. Roma 8:16 mengatakan bahwa ketika Anda lahir kembali, Roh Kudus dari Tuhan akan bersaksi dengan rohmu bahwa Engkau adalah anak Tuhan.

Ini adalah sebuah kehidupan yang menakjubkan - karena kita hidup dengan Sahabat terbaik yang bisa dimiliki siapa pun. Kita tidak akan pernah merasa kesepian, karena Yesus akan bersama kita selamanya, di mana pun juga. Kita membagikan masalah kita dengan-Nya dan meminta-Nya untuk menolong kita menyelesaikan masalah itu. Ini adalah sebuah kehidupan yang penuh dengan sukacita dan kehidupan yang bebas dari rasa khawatir dan ketakutan - karena Yesus menggenggam masa depan kita di tangan-Nya.

Jika Anda ingin dilahirkan kembali, ucapkan kata-kata ini kepada Tuhan dengan hati yang tulus sekarang juga:

Tuhan Yesus, aku percaya bahwa Engkau adalah Anak Allah. Aku adalah orang berdosa yang layak mendapatkan neraka. Terimakasih karena Engkau menyanyangiku dan menderita untuk dosa-dosaku di kayu salib. Aku percaya Engkau bangkit dari kematian dan masih hidup hari ini. Aku ingin berbalik dari kehidupanku yang berdosa sekarang juga. Tolong ampuni semua dosa-dosaku dan berikan aku rasa benci terhadap dosa. Aku memaafkan semua orang yang telah melukaiku dengan cara apa pun. Datanglah ke dalam hidupku Tuhan Yesus, dan jadi Tuhan atas kehidupanku mulai dari hari ini sampai seterusnya. Jadikanlah aku anak Tuhan saat ini."

Firman Tuhan mengatakan, " Siapa yang menerima Kristus, kepada mereka akan diberikan hak untuk menjadi anak Tuhan" (Yohanes 1:12). Tuhan Yesus mengatakan, Aku tidak akan pernah menolak siapa pun yang datang kepada-Ku" ( Yohanes 6:37).

Jadi, Anda bisa yakin bahwa Dia telah menerimamu.

Lalu Anda bisa bersyukur kepada-Nya dengan mengatakan, "Terimakasih Tuhan Yesus, telah mengampuni dan menerimaku. Tolong penuhi aku dengan Roh Kudus-Mu dan berikan aku kuasa untuk hidup bagi-Mu. Aku ingin menyenangkan-Mu Seorang sejak hari ini sampai seterusnya."

Sekarang Anda harus membaca Firman Tuhan setiap hari dan minta Tuhan untuk memenuhimu dengan Roh Kudus-Nya setiap hari. Anda juga memerlukan persekutuan dengan orang-orang Kristen yang sudah lahir baru lainnya. Hanya dengan begitulah Anda bisa bertumbuh di dalam kehidupan Kristen dan memiliki kekuatan untuk terus mengikuti Tuhan. Jadi, mintalah supaya Tuhan mengarahkanmu ke sebuah gereja yang baik.